SEMARANG - Babinsa desa Banyubiru Sertu Abdul Majid kegiatan Selamatan dan doa bersama sebelum di mulainya pembangunan Saluran air Irigasi. Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun Anggaran 2022 di Sawah Blok 12 desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Senin, (23/05/2022).
Selamatan merupakan sebuah tradisi ritual yang hingga kini tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa.Salah satu upacara adat Jawa ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan.
Istilah Selamatan sendiri berasal dari bahasa arab yakni Salamah yang memiliki arti selamat atau bahagia.
Dalam prakteknya, selamatan atau syukuran dilakukan dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga . Secara tradisional acara syukuran dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, melingkari nasi tumpeng dengan lauk pauk dan kemuadian di lanjutkan dengan menikmati nasi tumpeng tersebut secara bersama-sama.
Dikatakan oleh Sertu Abdul Majid kegiatan Selamatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran saat dilaksanakannya pembangunan ini.
“Ini adalah adat budaya leluhur yang harus kita pertahankan, kita generasi sekarang berkewajibanuntuk melestarikannya, ” kata Abdul Majid.
Kegiatan ini, lanjut Babinsa, ditempatkan di persawahan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur, dan berdoa memohon kepada yang Khaliq pembangunan berjalan dengan aman, lancar dan hasil pembangunan Irigasi ini dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
Editor : JNI JIS Agung
Sumber : Yudha27/Pendim0714